04.48

Penjelasan Visualisasi

Visualisasi adalah teknik penggunaan imajinasi untuk mewujudkan segala yang kita inginkan. Keinginan itu bisa dalam berbagai bentuk, mulai dari mengatasi krisis emosional, membentuk kondisi kesehatan yang diinginkan (membantu penyembuhan penyakit), bahkan juga mendatangkan materi yang kita butuhkan.
Firman Allah Ta’ala:
“Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya..”(QS.Al-Baqoroh:31)
Didalam otak itulah Allah SWT memberikan pelajaran yang pertama kepada manusia yang disebut bait Al-Makmur(rumah kesejahteraan).Otak kita memiliki dua kemampuan yang sama kuat dampaknya dalam hal visualisasi, membayangkan apa yang pernah terjadi dan/atau membayangkan apa yang akan terjadi. Kedua kemampuan ini memberi aspek nyata bagi otak sebagai sesuatu yang benar-benar sedang terjadi, sehingga langsung memberi respon secara nyata pula atas apa yang dibayangkan tersebut. Bila yang dibayangkan negatif, otomatis akan memberi respon negatif pada pikiran dan perasaan seseorang.
Sebenarnya, visualisasi yang dimaksud orang banyak belakangan ini adalah visualisasi atas apa yang kita inginkan, yang belum terjadi dan kita harapkan terjadi. Dengan demikian, otak akan merekam seakan-akan sedang mengalami dan mencapai hasil sesuai keinginan. Otak akan menganggap ini nyata sehingga tumbuh semangat untuk segera meraihnya. Seluruh perhatian dan energi dalam tubuh akan terfokus pada hal yang diinginkan tersebut sehingga keinginan yang telah divisualisasikan lebih mudah tercapai.

Akan beda ceritanya kalau kita membayangkan apa yang pernah terjadi. Melamun, namanya. Hal ini juga akan berdampak meningkatkan semangat pula, hanya semangat yang muncul adalah semangat menghindari pengalaman buruk. Pengalaman buruk yang terbayang, pengalaman buruk pula yang akan diperoleh.
Visualisasi dilakukan dengan memanfaatkan kekuatan alami yang ada dalam diri setiap manusia. Kekuatan tersebutlah yang akan bekerja dengan cara mengaktifkan energi yang ada di alam tubuh.
Sebenarnya tanpa disadari, banyak orang yang telah mengaktifkan energi dengan cara visualisasi ini, tetapi karena dilakukan tanpa kesadaran, maka hasilnya pun tidak mereka rasakan. Bahkan kebanyakan dari kita, tanpa sadar telah diprogram untuk berpikir negatif.
Akibatnya, hasil visualisasi-nya cenderung negatif. Padahal visualisasi yang digunakan dengan sikap sadar dan terkendali akan dapat mengubah segalanya. Karena keberhasilan dalam mengendalikan kualitas hidup melalui teknik visualisasi hanya tergantung pada besarnya keinginan kita untuk berhasil.
Dalam praktiknya, visualisasi sebenarnya adalah proses menciptakan ide, bayangan mental, atau gambaran di lubuk hati kita yang paling dalam. Ini merupakan cara untuk bergerak memasuki tingkat kesadaran dan menanamkan gambaran yang kita buat pada tingkat tersebut. Jadi, pada pelaksanaan visualisasi kreatif, pertama-tama harus didahului dengan kemampuan untuk mencapai relaksasi pikiran, karena hanya dengan cara inilah kita dapat menyentuh energi bawah sadar yang telah dilatih dengan kuat.
Jadi, pada saat kita sedang berada dalam kondisi yang rileks dan hening secara mental, pada saat tidak ada gangguan pada pikiran kita saat itulah waktunya kita menggunakan imajinasi untuk memvisualkan sesuatu yang terlihat jelas. Semakin kuat keinginan kita, semakin fokus energi yang kita arahkan ke bayangan mental, sehingga potensi untuk mewujudkan bayangan ke dalam realitas fisik akan lebih kuat.
Sebagai contoh adalah para programmer atau desainer mereka akan membayangkan terlebih dahulu gambar apa yang akan mereka buat,setelah yakin dan mantab mereka akan menuangkan apa yang ada didalam bayangan otak mereka dengan tangannya.Bayangan yang detail dan jelas akan menciptakan energi positif yang kuat. Oleh karena itu, bayangan mental tidak boleh terkikis oleh keraguan atau ambivalensi. Dalam hal ini, sikap kita harus positif dan pasti. Sama sekali tidak boleh ada keraguan, apa pun yang terjadi. Dengan begitu, kita dapat mencapai dan mendapatkan apa yang kita visualisasikan.
Hal yang perlu benar-benar kita perhatikan adalah bahwa visualisasi hanya akan bekerja dengan baik bila kita benar-benar rileks. Semakin rileks, semakin murni energi yang kita gunakan dan ini akan memudahkan proses manifestasinya atau terwujudnya visualisasi tersebut.
Karena untuk memasuki alam bawah sadar, kita harus melalui tahap relaksasi. Tahapan ini dapat kita capai dengan cara memperlambat pernafasan yang kemudian akan memperlambat ritme gelombang otak. Saat itu gelombang otak kita melambat hingga ke frekuensi lebih rendah, yaitu antara 8 sampai 13 HZ yang kita sebut kondisi alfa. Pada tingkat inilah visualisasi kita menjadi benar-benar kuat.Setelah visualisasi tersebut benar-benar kuat kita harus mengikatnya dengan lam jalalah,yaitu tidak ada daya dan upaya yang bisa mewujudkan visualisasi tersebut menjadi kenyataan kecuali dengan bantuan Allah. Hal ini untuk menghindari dan meminimalkan bangkitnya angan-angan yang ditunggangi oleh syetan atau jin.Sebagaimana firman Allah Ta’ala:
“dan aku benar-benar akan menyesatkan mereka, dan akan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka….(QS.An-Nisa’:119)
Tetaplah dengan visualisasi itu selama Anda menginginkannya, dan pada saat yang bersamaan secara berulang-ulang, Bila Anda sudah merasa puas dan benar-benar rileks, istirahatlah selama beberapa menit sebelum membuka mata. Anda akan merasa lega!Mudah-mudahan apa yang anda inginkan menjadi kenyataan dengan ijin-Nya.
Wallahu ‘alam.