08.07

Dasar Pengertian Duduk Diam Secara Umum

Sebelum kita memasuki bab mengenai metoda pelaksanaan tafakur-meditasi atau ‘duduk diam’tersebut,marilah kita ketahui terlebih dahulu mengenai dasar pengertian yang benar dari tafakur-meditasi.Hal itu penulis pandang amat penting,mengingat selama bertahun-tahun kami melaksanakan ‘duduk diam’ini bersama saudara-saudara sejawat peyakin latihan pernafasan dan Baraka,lazimnya pada awal mula terdapat sedikit keragu-raguan.Bahkan ada pula yang masih salah mengartikan apa sebenarnya’duduk diam’atau tafakur,meditasi dan berbagai macam istilah lainnya itu.
Pertama soal pernafasan:Banyak dari mereka langsung mengatur pernafasannya sesuai atau seperti apa yang dilaksanakan oleh para ahli pranayama,yoga,tenaga dalam,reiki dan sebagainya.Sebetulnya yang terpenting disini bukanlah ‘mengatur nafas’ tetapi menyadari dan membiarkan jalannya nafas kita sealamiah mungkin.Pertama melatih ‘duduk diam’ sebaiknya Anda mulai dengan melepaskan ketegangan dari otot-otot Anda.Kontrol fisik merupakan langkah terbaik sebagai pendahuluan latihan,sebelum memasuki ‘duduk diam’ itu sendiri.Sebab keadaan fisik yang masih tegang tidak mendukung pernafasan berjalan normal.Nafas yang berjalan tidak normal,pasti tak mampu menghasilkan terhimpunnya ‘baraka’ didalam samudera Baraka yang berada disekitar pusar(perut).Jadi pertama-tama kita harus jelas,bahwa tafakur-meditasi atau ‘duduk diam’itu bukan pemusatan pikiran pada pernafasan.Tafakur-meditasi adalah pengamatan secara diam agar supaya tubuh rileks sepenuhnya,sedangkan pernafasan kita biarkan berlangsung secara wajar,tenang,dalam dan sealamiah mungkin.
Kedua, soal pikiran dan perasaan:Seringkali orang berlatih tafakur-meditasi,begitu duduk langsung mereka sibuk ‘mengendalikan’ pikiran,menekan perasaan dan keinginannya,mengkonsentrasikan perhatiannya pada satu titik atau obyek tertentu didalam atau diluar dirinya.Menurut kitab-kitab purba yang berasal dari Jawa-Tionghoa-India-Arab-Melayu(JATIAYU)dan lain-lain diterangkan bahwa ‘harmoni’ itulah cara berada di dalam jalan hidup yang sesuai dengan jalan kebenaran,dengan hukum-hukum alam semesta.Konsentrasi sebagai sarana awal untuk membuat otot tubuh kita ‘diam’ memang tidak merugikan.Tetapi perlu dipahami bahwa tafakur-meditasi bukanlah konsentrasi.Tafakur-meditasi adalah keadaan fisik dan mental rohani yang sesuai dengan kodrat alamiahnya,sehingga pikiran dan perasaan dibiarkan berproses sealamiah mungkin dan berfungsi sesuai kebutuhan alami diri kita.Yang penting disini adalah keselarasan,keserasian,keharmonisan, seluruh unsur yang ada dalam diri kita dengan fungsi dan hukum alamiahnya.
Hal-hal diatas adalah landasan kita untuk memahami dan mempraktekkan tafakur-meditasi untuk membina sumber energi hidup kita secara positif dan benar.Berikut marilah kita mengenal perbedaan dan pertautannya dari tafakur-meditasi dan latihan pernafasan,yang akan kita pelajari pada bab-bab berikutnya nanti.
Tentu Anda dan kita semua pernah merasakan,bahwa salah satu aktivitas ‘diri’ yang senantiasa tak pernah berhenti adalah ‘berpikir’,ya berpikir apa saja,yaitu misalnya berpikir tentang jalannya pernafasan kita tadi,atau berpikir tentang suara-suara yang terdengar oleh telinga kita,berpikir tentang orang-orang lain disekitar kita,bahkan kadangkala kita berpikir tentang ‘pikiran’ itu sendiri! Pokoknya aktivitas berpikir ini seakan takkan berhenti selama kita sadar,meskipun kita duduk dengan diam,mata tertutup,tidak bergerak maupun berbicara.
Pernahkah Anda suatu saat membiarkan proses pikiran Anda itu berlangsung tanpa Anda turut campur,tanpa mengusahakan supaya pikiran itu berhenti ‘mengoceh’,tapi membiarkannya?Amati saja apa yang berlangsung dalam pikiran Anda dari saat ke saat itu.Ternyata akan ada suatu keadaan tertentu yang membuat pikiran tadi semakin tenang,semakin hening dan akhirnya diam.
Atau pada waktu Anda sedang berada di perjalanan naik bus atau kereta api atau pesawat udara.Satu saat didalam duduk berdiam diri di kursi bus,kereta api atau pesawat udara tadi kita sedemikian heningnya,tenang,tenteram,tanpa suatu keperluan apapun jua,kita akan merasakan suatu kejiwaan yang rileks,nyaman dan hening sepenuhnya,bahkan kebisingan suara mesin dan orang disekitar kita tak sedikitpun dapat menyentuh apalagi ‘mengganggu’keheningan itu,meskipun kita cukup sadar dan peka terhadap semua suara atau benda-benda dan orang-orang yang ada disekeliling diri kita.
Diam sepenuhnya,tanpa reaksi ekstra dari pikiran,disinilah keutuhan energi hidup kita,keutuhan keheningan yang juga ada dalam tafakur-meditasi.Bukan mustahil dalam keutuhan keheningan itu terjadi proses alamiah yang luar biasa;mungkin berwujud keadaan ekstase,suatu kesadaran yang sangat tinggi(high conciousseness),atau suatu kepekaan rasa yang menimbulkan kewaskitaan atau kecerahan batin(awareness).Suatu hal yang perlu untuk kita sadari adalah bahwa keadaan keheningan semacam itu tak dapat dipaksakan atau dibuat oleh keinginan pikiran kita.Dia akan muncul bilamana sudah ada keharmonisan didalam batin kita sepenuhnya.
Dalam kondisi yang harmonis inilah daya-daya alami yang berujud ‘Intrinsic Energy’ itu akan berkembang secara sempurna,dan keutuhan energy inilah yang merupakan kapasitas ‘dalam’ Anda yang dapat diterapkan perkembangannya melalui suatu latihan pernafasan,guna membina serta menyalurkan tenaga Baraka melalui gerakan fisik dan sebagainya.Hal ini akan kita bicarakan mendatang.
Marilah kita ingat senantiasa,bahwa latihan pernafasan,seperti senam pranayama,yoga,chikung,senam jurus tenaga dalam dan sejenisnya merupakan suatu ilmu terapan atau aplikasi dari keutuhan energi vital yang kita capai melalui keadaan tafakur-meditatif.Jadi tafakur-meditasi,duduk diam,atau Samadhi tidak sama dengan latihan pernafasan chikung dan seterusnya.Tafakur-meditasi merupakan sebagai dasar atau fundamen,sedangkan latihan yang lainnya guna memupuk ‘inner power baraka’kita itu justru harus didasari oleh tafakur-meditasi,karenanya meskipun Anda sudah melatih diri dalam pernafasan tenaga dalam dan lain-lain,hendaklah tetap melakukan tafakur-meditasi atau duduk diam sebagai pokok dasarnya.